Sabtu, 08 Oktober 2011

Resep Multi Khasiat

Resep Multi Khasiat


1. Temu Giring

Ada beberapa manfaat diantaranya diuraikan dibawah ini :

a. Cacingan Pada Anak-anak

Anak-anak balita dan anak sekolah dasar paling sering terjangkit penyakit ini. Penyebabnya infeksi cacing cambuk. Cacing dewasa hidup di rongga usur besar. Media penularan penyakit ini adalah tanah tercemar telur cacing cambuk karena kebiasaan buruk buang air besar sembarangan. Salah satu upaya untuk menghindarinya adalah dengan mencuci tangan sebelum makan. Selain itu mencuci sayuran yang akan dimakan mentah atau lalap sampai bersih untuk menghindari kontaminasi telur cacing penyebab penyakit ini.

Bahan :

Rimpang Temu Giring .............. 25 gr
Garam ................................... secukupnya.

Cara Membuat :

Kupas dan cuci bersih rimpang temu giring, bawang merah dan pulo sari lalau diiris-iris.  Rebus seluruh bahan dengan dua gelas air. Setelah tersisa separuhnya matikan api. Minum hasil rebusan tersebut 3 x sehari. 

b. Pengapuran Lutut

Indikasi terjadinya pengapuran di lutut, antara lain tulang terasa kaku dan sulit digerakkan. Biasanya temperatur tubuh penderita juga mneningkat. Berikut resep yang dapa anda coba untuk mengatasinya. 

Bahan :
 
Rimpang Temu Giring ..................... 1 buah (sebesar telur ayam)
Daun Sambiloto Segar ................... 7 helai
Tanaman Meniran dan akarnya ....... 3 batang
Daun sendokan segar ..................... 7 helai

Cara Menbuat :

Kupas dan cuci temu giring, lalu diiris-iris. cuci bahan lain sampai bersih. Selanjutnya rebus semua bahan dengan 5 gelas air sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring. Minum ramuan ini setelah makan 3 x sehari, masing-masing setengah gelas. 


2. Temu Hitam

Temu hitam mengandung 2 persen minyak asiri kurkumin, damar, lemak, dan patih. Berikut beberapa penyakit yang dapat diatasinya.

a. Cacingan

Tidak ada gejala khas pada infeksi ringan penyakit ini. Hanya terdapat gangguan pencernaan ringan seperti sakit perut, mual, nafsu makan berkurang, dan terdapat 10 sampai 20 ekor cacing gelang ketika buang air besar. Namun jangan anggap enteng cacingan karena penyakit ini mampu mengundangan kematian. Cacing dewasa dapat mengembara ke seluruh tubuh seperti paru-paru atau jantung. Dalam jumlah besar, cacing bahkan mampu menyumbat usus. 

Bahan :

Rimpang Temu Hitam .......................... 1 jari
Air Matang ......................................... Setengah gelas

Cara Membuat :

Kupas dan cuci bersih rimpang temu hitam, lalu parut. Selanjutnya saring hasil parutan dengan kain bersih. Tambahkan dengan setengah gelas air matang dan aduk.  Minum air setelah makan malam.

b. Epilepsi

Epilepsi atau populer dengan ayan merupakan gangguan sel saraf otak sehingga menimbulkan gangguan pengendalian otak.  Biasanya penderita pingsan jika terkena serangan hebat. Pada seranga ini, otot tubuh akan kejang sehingga jika penderita tidak didukung orang alain akan jatuh. Sebaliknya pada serangan ringan pendirita akan kehilangan kesadaran selama beberapa detik. 

Bahan :

Rimpang Temu Hitam ................................. 1 buah
Daun kaki kuda ......................................... setengah genggam 
Rimapang kencur ....................................... 3 ruas
Daun poko atau mentha .............................. 7 lembar
Daun sangket ............................................. 11 lembar

Cara Membuat :

Kupas dan cuci bersih rimpaqng temu hitam dan kencur lalu diiris-iris saja. Cuci bersih daun kaki kuda, daun poko, dan sangket. Selanjutnya rebus semua bahan dengan 6 gelas air hingga mendididh atau tersisa separuhnya. Minum air rebusan ini 3 x sehari setelah makan, masing-masing setengah gelas air.


3. Temu Kunci

a. Batuk Kering

Jenis batuk tanpa lendir. Batuk ini terjadi karena adanya rangsangan pada saluran nafas, melalui tenggorokan hingga saluran terkecil di paru-paru. Bentuk rangsangan beragam, seperti lendir, yat kimia, debu, atau asap yang yang terhirup ketika bernafas.

Bahan :

Rimapng Temu Kunci .............................. 1 Jari
Pinang .................................................... 1 buah

Cara Membuat :

Bersihkan rimpang temu kunci dan buah pinang matang. lalu diirs-iris kecil. Kunyah beberapa saat kedua bahan itu. Cara itu sekaligus efektif mengatasi sariawan. 

b. Kurap

Bahan :

Rimang Temu Kunci ................................ 1 Jari
Air Kelapa ............................................. 3 sendok makan
Belerang

Cara Membuat :

Bersihkan temu kunci dan tumbuk bersama belerang hingga lumat. Tambahkan air kelapa dan aduk hingga merata. Oleskan bahan tersebut pada bagian tubuh yanga terserang kurap. 

c. Perut Kembung

Bahan :

Rimang Temu Kunci ............................................... 1 Jari
Daun Temu Kunci Tua ...........................................  1 Helai

Cara Membuat :

Cuci bersih kedua bahan itu dan tumbuk hingga benar-benar lumat, lalu tambahkan sedikit air bersih. Selanjutnya, tempelkan bahan tersebut dibagian perut. Cara yang sama dapat anda lakukan mengatasi keluhan sulit buang air kecil yang diderita anak-anak. Caranya yaitu dengan menambahkan pulo sari.


4. Temu lawak

Anggota famili jahe-jahean ini juga mengandung beberapa bahan, seperti kurkumin, glukosida, yatpati. Yat pati, biasanya muncul setelah musim kemarau.

a. Ambeien

Ambeien alias tijeng terjadi akibat peredaran darah di poros usus terhalang. Gejala khas yang sering muncul, yaitu anus panas dan perih, bahkan disertai darah dalam feses. Upayakan buang air besar secara teratur. Sebaiknya, konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam menu makan sehari-hari.

Bahan :

Rimpang Induk Temulawak ..................................... 1 buah (sebesar telur ayam)
Asam Kawak ......................................................... 1 buah (sebesar telur burung)
Gula Jawa .............................................................. Secukupnya

Cara Membuat :

Kupas dan cuci rimpang temulawak, lalu iris tipis. Selanjutnya rebus semua bahan denga 2 gelas air hingga mendidih. Minum ramuan ini  sekali sehari. 

c. Perut Kembung

Bahan :

Rimpang Temu Kunci ............................................ 1 Jari
Daun Temu Kunci Tua .......................................... 1 helai

Cara Membuat :

Cuci bersih kedua bahan itu dan tumbuk hingga benar-benar lumat, lalu tambahkan sedikit air bersih. Selanjutnya, tempelkan bahan tersebut dibagian perut. Cara yang sama dapat anda lakukan mengatasi keluhan sulit buang air kecil yang diderita anak-anak. caranya, yaitu dengan menambahkan pulosari.


5.  Temu Mangga

a. Ambeien

Bahan :

Rimapang Temu Mangga .............................................. 1 Jari
Daun Wungu ............................................................... 2 lembar

Cara Membuat :

Cuci bersih semua bahan lalu blender sampai lumat. Tambahkan 2 gelas air matang, lalu endapkan setelah mengendap minum airnya 2 x sehari. Setiap kali minum, memarkan 2 helai daun wungu dan letakkan direktum selama 30 menit. 

b. Asam Urat

Asam urat adalah hasil akhi dari metabolisme tubuh. Gangguan metabolisme tubuh menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Dasmpaknya asam urat menumpuk pada persendian dan menyebabkan rasa nyilu. Sakit pada persendian ini disebut artritis atau gout. Kadar asam irat yang normal adalah 4 sampai mg persen.

Bahan :

Rimpang Temu Mangga ......................................... 2 Jari
Daun Ganda Sura .................................................. 50 gr
Daun Sida Guri ...................................................... 60 gr

Cara Membuat :

Cuci rimpang temu mangga lalu iris tipis. Potong daun dan batang sida guri. Selanjutnya rebus semua bahan dalam 5gelas iar hingga mendidih. Minum airnya 2 x sehari sebelum makan siang dan malam.

b. Kista

Bahan :

Rimpang Temu Mangga ............................................. 2 jari
Rimpang Temu Putih .................................................. 1 jari
Rumput Mutiara ........................................................ 2 tanaman
Daun Cakar Ayam .................................................... 50 gr

Cara Membuat :

Blender temu mangga dan temu putih lalu tempatkan pada wadah yang berbeda. Selanjutnya tambahakan masing-masing dengan 3gelas air, lalu endapakan selama sejam. Gunakan air hasil endapan untuk merebus rumput mutiara (termasuk batang yang dicacah) dan daun cakar ayam. Minum ahsil rebusan 3 x sehari sebelum makan. Masing-masing 1 gelas.


6. Temu Putih

Temu putih di Indonesia sering dimanfaatkan sebagai tonikum, pemacu penyembuh luka, dan menhencangkan rahim usai melahirkan.Faedah temu putih dalam pengobatan tidak perlu diragukan lagi. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

a. Gondok

Bahan :

Rimpang Temu Putih ....................................................... 1 buah (sebesar telur itik)
Batang dan daun benalu jeruk ......................................... 1 genggam

Cara Membuat :

Kupas rimpang temu putih lalu cuci bersih dan iris tipis. Rajang daun dan batang benalu jeruk, lalu cuci samapi bersih. Selanjutnya, rebus semua bahan dengan 5 gelas air sampai mendidih dan angkat. Saring airnya, lalau minum 3 x sehari masing-masing setengah gelas.

b. Kanker Otak

Bahan :

Rimpang Temu Putih .................................................. 1 buah (sebesar telur itik)
Daundan batang benalu teh ........................................ stengah genggam
Daun Sambiloto ......................................................... 11 helai
Jadam Arab .............................................................. 1 buah (sebesar kelereng)

Cara Membuat :

Kupas dan cuci rimpang temu putih, lalu iris tipis. Cacah daun sambiloto serta daun dan batang benalu, lalu cuci bersih. Selanjutnya, rebus semua bahan dalam 5 gelas air hingga mendidih. Minum secara teratur 3x sehari (setengah gelas) selama 3 bulan.

c. Kanker Payudara

Bahan :

Rimpanh Temu Puith ............................................... 1 buah (sebesar telur itik)
Daun Sambiloto segar ............................................. 17 helai
Daun dan Batang Benalu
Jeruk Nipis (dicacah) .............................................. 1 genggam
Jadam Arab ............................................................ 1 biji (sebesar kelereng)

Cara Membuat :

Kupas dan cuci bersih rimppang temu puith, lalu parut. Cuci semua bahan lain sampai bersih. Selanjutnya rebus semua bahan dengan 5 gelas air hingga mendidih. Angkat dan saring hasil rebusan. Minum 3 x sehari  setelah makan, masing-masing setengah gelas.  Konsumsi rutin ramuan ini selama sebulan.

Kamis, 06 Oktober 2011

A. Mengenal Temu-temuan


1. Temu Giring




Pada awalnya, temu giring (Curcuma Heyneanan) tumbuh liar di hutan-hutan jati, khususnya di pulau jawa. Namun, karena berkhasiat sebagai obat, tanaman ini tidak dibiarkan terlantar di hutan karena kemudian lebih banyak didomestikasi di pekarangan atau halaman rumah. Nama lain yang disandangnya anatara lain temu ireng, sebutan dalam masyarakat jawa dan temu poh di Bali.

Rimpangnya terdiri atas dua bagian, yaitu rimpang induk berukuran lebih besar dan rimpang anakan. Kulit rimpang berbuku-buku dengan jarak antar buku 2 atau 3 cm. Daging rimpang kuning cerah menyerupai temu mangga, memiliki aroma yang harum, dan rasanya sangat pahit. 


 2. Temu Hitam





 Menyebut jenis temu ini. Temu hitam sebetulnya salah kaprah karena hampir tidak ada warna yang benar-benar hitam dari tanaman ini. Yang paling mendekati barangkali warna penampang daging rimpang, yakni biru atau menyerupai timbel. Potonglah rimpang tua, maka terdapat 2 lingkaran. Lingkaran dalam yang berukuran lebih besar berwarna kunig, sedangkan lingkarang luar berwarna kebiru-biruan. Adapula daging rimpang berwarna putih. Anehnya jenis temua ini tetap disebut temu hitam. Masyarakat jawa menyebutnya temu ireng. 

Kulit rimpang temu hitam berwarna kuning dan sedikit merah dibagian ujung. Bentuk rimpang pipih dengan tepi melengkung berdiameter 1 sampai 4 cm.  Aroma rimpang harum dan rasanya sangat pahit.



3. Temu Kunci




Walau namanya berbeda-beda di berbagai daerah, temu kunci tidak pernah terlepas dari rimpang tanaman asal asia tenggara. Masyarakat sumatera barat menyebutnya temu kunci, etnis madura memberi nama temo konce, orang makasar melafalkan tamu konci, dan di ambon populer sebagai tumbuh konci. 

Coba cermati rimpang anakan ytang menggerombol sebelah rimpang induk yanga ukurannya lebih besar. Sekaligue menyerupai anak kunci yang dihimpun sebuah lingkaran. Warna daging rimpang kuning muda dengan aroma rimpang sangat khas. Rimpang itu berasal dari terna bersosok pendek sekitar 30 cm. 


4. Temu Lawak





Bagian bawah rimp-ang induk tumbuh akar serabut sepanjang 25 cm. Ada dua jenis rimpang temu lawak, yaitu rimpang induk yanga berukuran sebesar telur ayam yanga bagian bawahnya tumbuh akar serabut sepanjang sekitar 25 cm. Ukuran rimpang induk relatif besar ketimbang anggota famili jaha-jahean. Jenis laian adalah rimpang cabang yanga muncul dibagaian ntepi rimpang induk. Biasanya dari sebuah rimpang induk tumbuh 3 samapai 4 rimpang cabang berbentuk memanjang. Irislah rimpang ini dengan pisau tajam, sejenak kemudian aroma tajam sgera tertangkap indra penciuman. Daging rimpang yanmg kuning itu juga menebarkan keharuman walau tidak begitu mencolok. 


5. Temu Mangga

Temu ini karena rasanya dan aromanya menyerupai buah mangga, karena rasanya mirip mangga muda. Masyarakat jawa menjulukinya temu poh sebutan laian untuk temu mangga anatara lain koneng joho, koneng pare (sunda), kunir pitih, temu pajangan, temu putih (jawa), dan temo pao (madura). Nama itulah yang sering membuat orang salah paham padahal ada tanaman lain yang bener-bener bernama temu putih, bukan nama alias bdari temu mangga. Rimpang temu mangga berwarna kekuningan dibagian tapi dengan warna daging dibagian tengah kuning muda. 


6. Temu Putih

Orang yanga mencari temu putih sering disodorkan temu mangga. Keduanya memang acap kali dikacaukan. Penyebabnya temu mangga oleh masyarakat jawa disebut juga temu putih. Padahal jenis tanaman kedua berbeda, tetapi seringkali namanya dicatut. Maklum pada awal tahun 2000 kepopuleran temu putih sebagai obat kanker begitu melambung hingga kerabat-kerabatnya, seperti temu mangga diusodorkan sebarai temu putih. Temu putih sejati mempunyai rimpang mirip temu lawak. Keduanya bisa dibedakan setelah dibelah. Rimpang temnu putih berwarna putih dan bagaian tengah berwarnah kekuningan. 

Seperti temu mangga rimpang muda temu putih juga lezat dijadikan lalap. Rasanya redas dan memberikan kehangatan. Masayarakat sunda menyebutnya temu bodas. Dalam penmgobatan cina temu putih populer sebagai e zhu. Setelah diolah dan dikemas acapkalai diberi label Churcuma kwang sinensis, bukan churcuma sedoarya. 

ANEKA RAMUAN BERKHASIAT DARI TEMU-TEMUAN

Back to nature Kembali Ke Temu-temuan


Back to nature, gaungnya semakin nyaring melanda dunia kesehatan. hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya orang yang berpaling pada tanaman obat sebagai alternatif pilihan menyembuhkan keluhan penyakit yang mereka derita. Fenomena ini bertambah lagi ketika krisis ekonomi, yaitu saat harga obat-obatan kimiawi yang bahan bakunya sebagian impor semakin melangit. Penggunaan tanaman obat sebagai bahan untuk mengobati penyakit dapat menjadi alternatif yang relatif murah dibandingkan obat-obatan kimia.

Kini, penggunaan rimpang temu-temuan sebagai bahan obat tradisional makin memasyarakat. banyak orang telah merasakan khasiatnya untuk mengatasi berbagai keluhan. Contohnya segelas ekstrak temu putih yang anda minum dapat menambah stamina dan kesegaran tubuh. Bahkan seduhan ekstrak ini dapat mengurangi keluhan keputihan yang sering menjadi ganjalan wanita. Tidak ayal, karena kepariksan dan kemurahannya, popularitas obat tradisional semakin melambung. Obat tradisional semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Sampa-sampai dokterpun meresepkan obat tradisonal untuk pasiennya. Adapula pengusahan tanaman obat yang menyediakan kamar praktek bagi dokter yang memberikan resep untuk pasiennya dengan resep obat tradisional. Berbeda dengan dunia kedokteran cina yang telah bertahun-tahun memadukan obat tradisional dengan ramuan tanaman yang berkahasiat obat dengan pengobatan kimia. 


Tanaman obat yang banyak dimanfaatkan sebagai obat alaternatif antara lain : temu-temuan yang beranggota ratusan spesiaes. Jenisnya, anatara lain jahe, kunyit, dan kencur. Dalam buku ini hanya dibahas anggota jahe-jahean yang menyandang nama temu, seperti temu giring, temu hitam, temu kunci, temu lawak, temu mangga, dan temu putih. Keenam jenis temu  sering kali disebut empon-empon itu semakin luas penggunaannya dalam kehidupan masyarakat. Jenis rimpang itu disebut temu-temuan karena mudah ditemukan dan mudah tumbuh diberbagai jenis tanah tanpa peralatan berarti. Temua-temuan tidak sekedar tumbuh tapi berkembang biak. Sifat khas temu-temuan yang mudah tumbuh itu dianalogikan untuk menyebutkan wanita yaitu perempuan. Konon maknanya agar perempuan juga tumbuh dan berkembangbiak sehingga kehidupan manusia tidak punah. Bagaimana awal penemuan sebuah rimpang berkhasiat untuk mengatasi penyakit tertentu, tidak ada catatan sejarah yang mengungkap hal itu. namunn nenek moyang senantiasa berpedoman pada wujud atau nama suatu tanaman. Misalnya, rimpang temu lawak berwarna kunign kemerahan menyerupai darah, dari wujud nitu muncul inpirasi menggunakan rimpang temu lawak untuk mengatasi gangguan darah rendah. Pengalaman empiris itu lantas diwariskan ke geberasi berikutnya hingga saat ini.