Rabu, 07 September 2011

BUAH MERAH

BUAH MERAH


A.   Mitos Seputar Buah Merah

       Menurut kepercayaan penduduk Suku Dhani di Memberamo, Papua, ribuan tahun yang lalu, nenek moyang mereka turun dari Gunung Pugima ke daerah Wesakpog untuk berkumpul. Gunung Pugima, menurut mereka adalah gunung Jayawijaya yang merupakan gunung tertinggi di lndonesia dan Wesakpog adalah sebuah daerah di Lembah Baliem. Setelah berkumpul di Wesakpog, nenek moyang orang Papua ini kemudian melanjutkan perjalanan tanpa membawa bekaldan peralatan sama sekali. Mereka kemudian menyebar ke seluruh penjuru mata angin.

       Dalam perjalanan, sebagian dari mereka ada yang berhenti untuk beristirahat dan membuat api. Menurut cerita masyarakat Suku Dhani, di tempat mereka beristirahat tersebut, Sang pencipta menurunkan peralatan berupa busur dan anak panah, kapak batu, batu api, bermacam-macam tumbuhan, serta binatang piaraan. Tumbuhan yang dimaksud di antaranya ubidan buah merah. Sementara itu, binatang piaraannya diduga babi. Setelah mematikkan batu api, mereka membakar ubidan buah merah. Sisa buah merah tersebut kemudian diberikan kepada binatang piaraannya. Di tempat beristirahat dan membuat api itulah mereka kemudian membuat perkampungan dan berkembang menjadi berbagai macam suku seperlisekarang ini.

      Sementara itu, sebagian nenek moyang orang papua terus berjalan melanjutkan perjalanan darat dan sebagian lagi menyeberangi lautan menggunakan rakit. Diduga kuat, mereka yang menyeberangi lautan ini sampai di Benua Australia dan menjadi cikat_bakal Suku Aborigin
     Hingga sekarang, buah merah tetap menjadi makanan sebagian penduduk pulau papua, terutama yang bermukim didaerah Pegunungan Jayawijaya. Oleh penduduk, buah merah inidijadikan campuran makanan sehari_hari. Mereka memeras buah merah setelah membakarnya dengan batu. Saribuah merah hasilperasan ini mereka konsumsi bersama ubi, sayuran, dan bahan makanan lain. Sementara itu, amPas atau PastanYa diberikan kepada babi hutan piaraan mereka.
     Dalam upacara bakar batu, buah merah pun menjadielemen Pokok. Upacara bakar batu biasanYa dilakukan untuk mengumPulkan masyarakat, terutama dalam satu suku, ketika ada suatu acara, seperti pernikahan, hari natal, idul fitri, tahun Sosok tanaman buah merah. Tumbuh berkayu dengan percabangan relatif banyak baru, perayaan panen, menYembah leluhur, kematian, atau untuk mempererat hubungan ikatan keluarga. Hidangan hasil uPacara bakar batu tidak lengkap dan kurang nikmat jika tidak menggunakan buah yang masih satu familidengan tanaman pandan ini.
  
B. Deskripsi Tanaman

     Tanaman buah merah adalah tanaman yang masih satu famili dengan tanaman pandan. Pandanus conoideusini di habitat aslinYa (Pulau Papua)tumbuh dari dataran rendah dekat pantai sampai dataran tinggi. Bahkan, di lereng pegunungan JayawijaYa di ketinggian 2.500 m dPl. tanaman ini bisa ditemukan. Tanaman berkaYu ini tumbuh bercabang samPai mempunyai 5 cabang. DaunnYa berbentuk pita yang PinggirnYa berduri-duri kecil. Tinggi tanaman bisa mencapai 15 meter. AkarnYa berbentuk akar udara yang menggantung samPai ketinggian satu meter dari pangkal batang. Tanaman ini berbuah saat berumur tiga tahun seiak ditanam' Buah merah umumnya berbentuk paniang loniong atau agak persegi' Pani"ng buah 30-120 cm' Diameter buah 1O-25 cm' Buah iniumumnYa berwarna merah' merah kecokelatan' dan ada Pula Yang berwarna kuning' Kulit buah bagian luar menYeruPai buah nangka' Kulit buah initerdiri dari kumpulan bijiyang tersusun di emPuluralau hatiYang berada di bagian dalam buah'.
       Di PaPua, beberaPa daerah Yang meniadi sentra buah merah adalah daerah-daerah Yang berada di sepanjang lereng Pegunungan JaYawiiaYa' Di antaranYa Kelila' Bokondini, Karubaga' Kobakma' KenYam, dan Pasema'

C. Peluang Usaha MasYarakat

      Saat Panen raYa buah merah' masYarakat PaPua biasanYa memasak buah merah sePerti halnYa masYarakat di Pulau Jawa membuat minyak kelapa. Minyak buah merah tersebut kemudran disimpan di dalam bumbung bambu dan bisa bertahan selama satu tahun. Cadangan minyak tersebut digunakan untuk memasak makanan, seperti halnya minyak goreng. Minyak buah merah ini digunakan untuk pengganti minya, goreng yang harganya di daerah pedalaman relatif mahal.
       Sampaisekarang buah merah tetap digunakan oleh masyarakat papua. Sebagian besar penduduk yang mengonsumsi buah merah, baik berupa pasta dalam makanan sehar. hari maupun minyaknya, jarang terkena penyakit, tubuhnya kuat, da- staminanya prima. Kenyataan ini banyak mengundang peftanyaan masyarakat pendatang, sehingga tidak sedikit dari mereka yang mulai mencoba memanfaatkan buah merah, terutama minyaknya.
         Sejak diteliti kandungan buah merah ini, masyarakat pendatang ramai- ramai mengeksploitasi buah ini dari pedalaman. Hingga saat ini hampir semua elemen masyarakat, dari yang masih berkoteka, aparat pemerintah, hingga kalangan swasta ramai-ramai terjun mengolah buah merah. Karenanya, tidak mengherankan jika buah merah kemudian mendapat julukan emas merah dari belantara Papua. Minyak buah merah hasil olahan mereka kemudian dijual sebagai obat yang banyak membantu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, sepefii HIV/AI DS, kankerl tumor, ambeien, diabetes mellitus, asam urat, rematik, jantung koroner, paru-paru, asma, gangguan jantung dan ginjal, tekanan darah tinggi, eksim, dan herpes.

D. Pro, Kontra, dan Fakta

     Sampai saat ini penelitian tentang khasiat dan manfaat buah merah untuk Sari bqah merah. lvleskipun muncul banyak kontroversi, secara empjris telah menyembuhkan aneka penyakit pengobatan masih belum selesai. Secara klinis pembuktiannya belum dilakukan. Meskipun demikian, secara empiris tidak sedikit penderita penyakit yang sudah merasakah manfaat buah merah, beberapa diantaranya ada yang mengonsumsi buah ini dengan mengombinasikan bersama obatbn dokter, ada yang mencampurnya dengan herbal lain, dan ada pula yang mengonsumsinya secara tunggal.
      Fenomena ini kemudian mengundang pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat. Ada yang langsung percaya dan menggunakannya untuk pengobatan, ada yang melakukan penelitian, dan ada pula yang masih ragu-ragu akan kemampuan komoditas perkebunan ini. Bagaimana pun kontroversi yang berkembang, di lapangan tidak sedikit penderita aneka penyakit yang sembuh dengan buah merah dan akhrrnya berani memberikan kesaksian akan kemampuan Pandanus conoideus ini kepada masyarakat.


Cara Mengonsumsi Sari Buah Merah

Kandungan senyawa yang berfungsi untuk pengobatan dalam buah merah dan sari buahnya berbeda-beda. Pada buah segar tergantung pada tingkat kematangan dan tempat hidupnya. Sementara itu, pada sari buahnya tergantung pada proses pembuatanya. Perbedaan mencolok terutama pada kandungan tokoferol dan betakarotennya. Kedua senyawa ini akan larut jika dalam proses pemasakannya menggunakan panas yang tinggi dalam waktu yang lama.

Disebabkan perbedaan kandungan senyawa aktif ini, sampai sekarang belum ada patokan baku tentang dosis yang tepat dalam menggonsumsi sari buah merah. Saat ini ada orang yang mengonsumsi satu sendok makan dengan interval 2-3 kali sehari dan ada pula yang mengonsumsi satu sendok teh dengan interval 2-3 kali sehari. meskipun demikian , pendwrita suatu penyakit disarankan mengonsumsi sari buah merah sebanak satu sendok teh, 2-3 kali sehari dan orang yang shat sebanyak satu sendok teh, 1-2 kali sehari.

Dianjurkan juga sebelum mengonsumsi sari buah merah, sebaiknya mengetahui kondisi kesehatan, gula darh,asam urat,kolesterol,jantung,maag,tekanan darah,dan faktor kesehatan lainya. kKemudian agar lebih aman sebaiknya selang dua minggu setelah mengonsumsi sari buah merah, kondisi kesehatan diperiksalagi. jika memang ada perubahan positip, konsumsin sari buah merah ini bisa dilanjutkan. Namun, jika ada efek negatif sebaiknya dihentikan terlebih dahulu.

Jika penderita yang ingin mengonsumsi sari buah merah masih dalam perawatan dokter, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang bersangkutan. Jika tidak, sebenarnya bisa juga mengonsumsi sari buah merah, tetapi juga tetap mengonsumsi obat dari dokter, dengan catatan mengonsumsinya dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat dari dokter tersebut. Untyuk menghilangkan rasa mual dan merasa nyangkut di tenggorok, sebelum minum sari buah merah sebaiknya minum air putih hangat, begitu juga sesudah pemula disarankan mengonsumsi sari buah merah sebelum makan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah muntah-muntah dan makanan yang sudah dimakan terbuang, karena biasanya pemula akan merasa mual dan ingin muntah setelah mengonsumsi sari buah merah.


Efek Samping Mengonsumsi Buah Merah

Sampai saat ini, penelitian tentang buah merah sebagai obat masih belum tuntas. Karenannya, sari buah merah yang dihasilkan untuk semntara tetap digolongkan sebagai jamu atau food supplemen. Secara emfiris memang banyak sekali penderita penyakit digeneratif yang tertolong jiwanya karena mengonsumsi sari buah merah. Meskipun demikian, uji kelinis tentang khasiatnya sampai sekarang masih belum selesai dilakukan.

Seperti halnya jamu dan obat-obatan modern, pemanfaatan sari buah merah untuk membantu penyembuhan penyakit juga mempunyai efek samping. Sampai saat ini, secara empiris efek samping yang ditimbulkan, adalah lemas, mual dan mengantuk. Rasa ngantuk ini disebabkan oleh efek sedatif atau penenang dari buah merah. Adapula yang merasakan gatal-gatal di tenggorok mengalami diare. Rasa gatal dan diare disebabkan sari buah merah yang dikonsumsi kotor ayau kurang higienis dan banyak mengandung bakteri akibat pengolahannya salah. Gatal-gatal di tenggorok juga bisa disebabkan sebelu dan sesudah mengonsumsi sari buah merah tidak minum ari terlebih dahulu.

Efek lain mengonsumsi sari buah merah yang ditemukan menyerupai efek pijat refleksi. Biasanya orang yang mempunyai gangguan kesehatan setelah minum sari buah merah, akan merasakan sakit pada organ yang bermasalah. Contohnya, penderita kanker payudara setelahminum sari buah merah akan mersakan sakit pada payudaranya dan pada penderita kanker paru-paru akan merasakan sakit di daerah paru-parunya, begitu juga dengan penderita lainnya. Efek ini biasanya terjadi pada hari pertama atau kedua setelah meminum sari buah merah.

Sari buah merah yang diproses menggunakan pemanasan yang tinggi bisa menyebabkan kolesterol [ada penderita kelibahan kadar kolesterol meningkat. Hal ini menyebabkan pemansan yang tinggi membuat sari buah merah yang dihasilkan berupa miyak jenuh.

Efek yang paling berbahaya adalah jika penderita terlalu banyaak mengonsumsi sari buah merah atau over dosis. tokoferol yang terkandung pada buah merah mempunyai efek mengencerkan darah. Karenanya, pasien atau konsumen yang mengosumsi buah merah dianjurkan tidak mengonsumsi obat-obatan sejenis warfarin, seperti aspirin, ascardia, atau aspilet. Hal ini disebabkan walfarin juga mempunyai efek mengencerkan darah. Mengonsumsi buah merah bersama walfarin bisa jadi bagus untuk penderita dlood clotting atau ( darah kental ) darah tinggi, atau stroke akibat penggumpalan darah, tetapi jika berlebihan bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah.

Hingga saat ini belum ditemukan efek samping akibat over dosis dalam mengonsumsi sari buah merah. Barangkali hal ini disebabkan oleh kandungan terbesar dari buah merah adalah vitamin dan mineral. Meskipun demikian masyarakat disrankan tidak mengonsumsi berlebihan karena buah merah mengandung zat besi. Zat besi yang berlebihan bisa membahayakn kesehatan karena tidak bisa dikeluarkan melalui  (urine dan feses).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar